Kamis, 24 Oktober 2013

How To Built My Own Reputation

Reputasi bersumber dari segala tindakan kita dalam keseharian yang bersifat konsisten, alamiah, dan apa adanya. Membangun sebuah reputasi dibutuhkan sebuah interaksi antara kita dan orang lain yang berada disekitar kita lewat sebuah jalur yang disebut komunikasi.
Keharuman reputasi merupakan bagian dari sumber daya yang kita miliki sebagai suatu anugerah yang didapat dari hasil pencitraan diri kita terhadap lingkungan sekitar. 
Lalu, apa sih keuntungan dari hasil memiliki sebuah reputasi? ada pendapat lain yang mengatakan pada dasarnya, sebuah reputasi yang bagus tidak hanya akan meningkatkan nilai dari diri kita, namun juga nilai dari apa-apa yang kita hasilkan. 

kita adalah raja terhadap diri kita sendiri.
maka apa yang kita lakukan, seharusnya adalah berasal dari dalam diri kita, atas kemauan kita, dan bukan sebagai bentuk pencitraan semata.
jangan hanya karena ingin dianggap sebagai sebuah pribadi yang "baik secara sempurna", maka dengan sejuta cara kita melakukan apa yang seharusnya tidak ada atau tidak menjadi bagian dari diri kita. hal itu hanya akan membuat diri kita menjadi "sakit". tidak ada rasa nyaman, dan malah akan merendahkan diri kita sendiri.

berkaca dari hal tersebutlah, dalam membangun sebuah karakter pribadi seharusnya kita cukup menjadi diri sendiri. karena setiap apa-apa yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa terhadap diri kita, adalah sebuah anugerah yang pasti ada manfaatnya. jangan memandang diri sendiri dengan hanya sebelah mata. Karena di dunia ini begitu banyak orang yang tidak menyadari (mungkin saya salah satunya) akan adanyai 'sleeping giant' dalam dirinya. Dan jangan sampai sebuah potensi dahsyat dan besar yang acapkali diabaikan oleh alam pikiran kita sendiri.

mungkin, hal tersebut diatas sedikit banyak telah mewakili bagaimana saya dan reputasi yang berada disekeliling saya terbentuk, dan ada. Apapun hasil dari pencitraan diri saya selama ini sekali lagi adalah sebuah anugerah, terlepas dari baik atau buruknya sebuah reputasi yang melekat pada diri saya. Karena hal tersebut akan selamanya menjadi sebuah pembelajaran dalam hidup mengenai bagaimana kita dapat mensyukuri apa yang ada dalam diri kita, dengan mencoba menjadi diri kita secara utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar