Dalam kehidupan keseharian, istilah feminisme sering kali menimbulkan
prasangka, dan kecenderungan mengarah kepada suatu hal yang bersifat
sensitif di masyarakat umum. Namun, pada dasarnya hal tersebut lebih
disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka mengenai arti feminisme yang
sesungguhnya. Feminisme bukanlah suatu istilah yang sengaja dibuat
untuk "melemahkan" kaum laki-laki, tapi justru untuk mencoba menjembatani
persepsi yang sering kali salah antara keduanya. Pandangan bahwa
pemikiran feminis berasal dari barat adalah salah, akan tetapi apabila
yang dimaksud dengan istilah feminis dan konseptualisasinya datang dari
Barat, mungkin bisa dibenarkan. Sejarah feminisme sendiri telah dimulai
pada abad ke-18 di Indonesia, dengan R.A. Kartini sebagai pelopor
munculnya gerakan yang memperjuangkan kesetaraan antara wanita dan
pria, yakni melalui tuntutan untuk memperoleh hak yang sama atas
pendidikan bagi anak-anak perempuan. Ini sejalan dengan masa pencerahan
(enlightenment) yang tengah bergejolak di Barat oleh Lady Mary Wortley Montagu, dan Marquis den Condorcet yang berjuang untuk pendidikan perempuan.
Sebenarnya, setiap orang yang telah menyadari adanya suatu ketidak
adilan atau diskriminasi yang dialami oleh perempuan karena jenis
kelaminnya, sehingga membuat ia merasa tergerak, atau mau melakukan
sesuatu untuk mengakhiri tindakan ketidak adilan/diskriminasi tersebut,
mungkin dirinya secara tidak langsung sudah dapat dikatakan sebagai
seorang feminis, mengapa? karena secara sadar atau tidak ia telah
memperjuangkan hak-hak kaum perempuan yang tertindas, atau memang tidak
diakui oleh masyarakat dengan mayoritas laki-laki sebagai "lawannya".
Mengapa saya berpendapat bahwa dunia pada masa sekarang ini sudah
cenderung mengarah pada sifatnya yang feminin? bagi saya, hal tersebut
dikarenakan masyarakat dunia sedikit banyak juga telah menyadari akan
arti pentingnya sebuah perdamaian (feminin), ketimbang meyakini bahwa
sebuah peperangan (maskulin) adalah hal yang juga sangat berpengaruh
pada masa dahulu. Bahwa betapa kekerasan tidak lagi akan menjadi "juara"
nya. negara-negara di dunia kini tidak lagi menggunakan hard power
sebagai alat untuk menunjukan dominasi dan eksistensinya di kancah
internasional, tapi justru berlomba-lomba menggunakan cara baru yang
lebih "pintar" dalam usaha mereka untuk mengambil dan mencapai tujuan
kepentingan nasionalnya di negara lain.seperti halnya Amerika dan
Jepang, yang pada masa lampau sangat mengagungkan kekuatan militer
mereka, sehingga mereka dapat menguasai hampir setiap negara jajahannya
dengan kemenangan. Penyerangan dilakukan secara bertubi-tubi demi
menunjukan kejayaan mereka, dan lain sebagainya. Namun kini, mereka
justru berbalik arah dengan kembali maju menggunakan soft power yang
mereka miliki, yakni melalui teknologi (jepang), dan budaya barat
(amerika).
Berikut sekilas pengertian beberapa kategori aliran feminisme..
Feminisme liberal,
Yakni kategori yang berusaha untuk menyadarkan para
wanita bahwa mereka adalah golongan yang tertindas. Aliran ini
menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan gender, berakar pada
rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap
manusia, pasti memiliki kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara
rasional, begitu pula pada perempuan. Akar dari ketertindasan dan
keterbelakangan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan
perempuan itu sendiri. Maka, perempuan harus dapat mempersiapkan dirinya
agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas"
dan memiliki kedudukan setara dengan lelaki.
Feminisme radikal,
Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap
perempuan terjadi akibat sistem patriarki yang menjadikan tubuh
perempuan sebagai objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh
karena itu, feminisme radikal memfokuskan masalah antara lain terhadap
tubuh serta hak-hak reproduksi wanita, seksualitas, hubungan antara
power yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki, serta mendikotomi
antara ranah privat dan ranah publik. Seperti yang pernah dikatakan oleh
dosen Gender dan Seksualitas kita, bahwa ada pernyataan yang mengatakan
bahwa "The personal is political", sehingga membuatnya menjadi
sebuah gagasan yang mampu menjangkau permasalahan perempuan sampai
kepada ranah privatnya, yakni masalah yang dianggap paling tabu untuk
diangkat ke permukaan.
Feminisme sosialis,
Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap
feminisme Marxis. Aliran ini mengatakan bahwa sistem patriarki sudah
muncul sebelum kapitalisme ada, dan tetap tidak akan berubah jika
kapitalisme itu runtuh. Feminisme sosialis juga sepaham dengan feminisme
marxis yang mengatakan bahwa kapitalisme merupakan sumber penindasan
perempuan. Akan tetapi, aliran feminis sosialis ini juga setuju dengan
feminisme radikal yang menganggap patriarkilah sumber penindasan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar