Kamis, 24 Oktober 2013

Femininnya Dunia Masa Ini

Dalam kehidupan keseharian, istilah feminisme sering kali menimbulkan prasangka, dan kecenderungan mengarah kepada suatu hal yang bersifat sensitif di masyarakat umum. Namun, pada dasarnya hal tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka mengenai arti feminisme yang sesungguhnya. Feminisme bukanlah suatu istilah yang sengaja dibuat untuk "melemahkan" kaum laki-laki, tapi justru untuk mencoba menjembatani persepsi yang sering kali salah antara keduanya. Pandangan bahwa pemikiran feminis berasal dari barat adalah salah, akan tetapi apabila yang dimaksud dengan istilah feminis dan konseptualisasinya datang dari Barat, mungkin bisa dibenarkan. Sejarah feminisme sendiri telah dimulai pada abad ke-18 di Indonesia, dengan R.A. Kartini sebagai pelopor munculnya gerakan yang memperjuangkan kesetaraan antara wanita dan pria, yakni melalui tuntutan untuk memperoleh hak yang sama atas pendidikan bagi anak-anak perempuan. Ini sejalan dengan masa pencerahan (enlightenment) yang tengah bergejolak di Barat oleh Lady Mary Wortley Montagu, dan Marquis den Condorcet yang berjuang untuk pendidikan perempuan.

  Sebenarnya, setiap orang yang telah menyadari adanya suatu ketidak adilan atau diskriminasi yang dialami oleh perempuan karena jenis kelaminnya, sehingga membuat ia merasa tergerak, atau mau melakukan sesuatu untuk mengakhiri tindakan ketidak adilan/diskriminasi tersebut, mungkin dirinya secara tidak langsung sudah dapat dikatakan sebagai seorang feminis, mengapa? karena secara sadar atau tidak ia telah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan yang tertindas, atau memang tidak diakui oleh masyarakat dengan mayoritas laki-laki sebagai "lawannya".

Mengapa saya berpendapat bahwa dunia pada masa sekarang ini sudah cenderung mengarah pada sifatnya yang feminin? bagi saya, hal tersebut dikarenakan masyarakat dunia sedikit banyak juga telah menyadari akan arti pentingnya sebuah perdamaian (feminin), ketimbang meyakini bahwa sebuah peperangan (maskulin) adalah hal yang juga sangat berpengaruh pada masa dahulu. Bahwa betapa kekerasan tidak lagi akan menjadi "juara" nya. negara-negara di dunia kini tidak lagi menggunakan hard power sebagai alat untuk menunjukan dominasi dan eksistensinya di kancah internasional, tapi justru berlomba-lomba menggunakan cara baru yang lebih "pintar" dalam usaha mereka untuk mengambil dan mencapai tujuan kepentingan nasionalnya di negara lain.seperti halnya Amerika dan Jepang, yang pada masa lampau sangat mengagungkan kekuatan militer mereka, sehingga mereka dapat menguasai hampir setiap negara jajahannya dengan kemenangan. Penyerangan dilakukan secara bertubi-tubi demi menunjukan kejayaan mereka, dan lain sebagainya. Namun kini, mereka justru berbalik arah dengan kembali maju menggunakan soft power yang mereka miliki, yakni melalui teknologi (jepang), dan budaya barat (amerika).

Berikut sekilas pengertian beberapa kategori aliran feminisme..

Feminisme liberal,
Yakni kategori yang berusaha untuk menyadarkan para wanita bahwa mereka adalah golongan yang tertindas. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan gender, berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap manusia, pasti memiliki kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar dari ketertindasan dan keterbelakangan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan itu sendiri. Maka, perempuan harus dapat mempersiapkan dirinya agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan memiliki kedudukan setara dengan lelaki.

Feminisme radikal,
Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki yang menjadikan tubuh perempuan sebagai objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal memfokuskan masalah antara lain terhadap tubuh serta hak-hak reproduksi wanita, seksualitas, hubungan antara power yang dimiliki oleh perempuan dan laki-laki, serta mendikotomi antara ranah privat dan ranah publik. Seperti yang pernah dikatakan oleh dosen Gender dan Seksualitas kita, bahwa ada pernyataan yang mengatakan bahwa "The personal is political", sehingga membuatnya menjadi sebuah gagasan yang mampu menjangkau permasalahan perempuan sampai kepada ranah privatnya, yakni masalah yang dianggap paling tabu untuk diangkat ke permukaan.

Feminisme sosialis,
 Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap feminisme Marxis. Aliran ini mengatakan bahwa sistem patriarki sudah muncul sebelum kapitalisme ada, dan tetap tidak akan berubah jika kapitalisme itu runtuh. Feminisme sosialis juga sepaham dengan feminisme marxis yang mengatakan bahwa kapitalisme merupakan sumber penindasan perempuan. Akan tetapi, aliran feminis sosialis ini juga setuju dengan feminisme radikal yang menganggap patriarkilah sumber penindasan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar